≡ Menu

Daftar Aplikasi Yang Harus Kamu Hapus Sekarang Juga

Aplikasi penghemat baterai

Hampir mirip dengan aplikasi RAM booster, aplikasi penghemat baterai seringkali malah penuh dengan sampah. Aplikasi ini menawarkan solusi untuk salah satu masalah smartphone yang paling-dibenci di dunia (daya tahan baterai) dan menjanjikan adanya mukjizat. Hanya ada beberapa pengecualian untuk kebenaran bahwa aplikasi penghemat baterai sebenarnya hanyalah billboard yang menyamar sebagai aplikasi yang berguna.

Untuk benar-benar bisa meningkatkan masa pakai baterai, kamu harus mengurangi permintaan energi dari sistem operasi dan semua layanan yang berjalan serta aplikasi. Sehingga untuk menjadi efektif, aplikasi penghemat energi akan perlu untuk mengambil kendali atas Android yang berjalan. Tapi karena Android tidak bisa dikendalikan tanpa akses root, aplikasi yang tersedia di Play Store tidak bisa begitu saja masuk dan mengambil kendali. Paling-paling, aplikasi hanya dapat menyarankan atau memperingatkanmu ketika kamu menghabiskan terlalu banyak daya baterai, tapi ya cuma itu saja. Lagipula jika aplikasi penghemat daya bisa menutup aplikasi yang haus daya, aplikasi tersebut kemungkinan akan secara otomatis bisa membuka kembali. Dengan demikian, pengaruhnya akan menjadi seperti boomerang dan konsumsi energi benar-benar bisa meningkat.

Alternatifnya? Buka pengaturan Baterai ponselmu. Cari aplikasi dengan konsumsi daya tertinggi dalam daftar dan paksa tutup aplikasi tersebut (force close). Beberapa error aplikasi juga dapat diselesaikan dengan cara ini.

Aplikasi bloatware (pre-installed)

Banyak smartphone yang memiliki banyak aplikasi pra-instal. Apakah aplikasi itu untuk pemesanan hotel, game, atau aplikasi resmi yang perlu dipertanyakan fungsionalitasnya : banyak produsen menginstal aplikasi yang tak berguna milik mereka sendiri di samping set wajib aplikasi dari Google. Idealnya sih itu hanya membuang-buang ruang penyimpanan saja, tetapi dalam kasus terburuk, mereka bisa mengambil daya baterai, ruang layar dan bahkan tidak dapat dihapus.

Oleh sebab itulah, ada baiknya untuk melihat melalui daftar aplikasimu dan menghapus aplikasi pra-instal. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan mengambil masing-masing aplikasi tersebut di app drawer dan kemudian menariknya (drug) ke ikon info aplikasi. Kemudian kamu akan melihat apakah aplikasi tersebut bisa di uninstal atau hanya bisa dinonaktifkan saja. Pilihan terakhir (dinonaktifkan) berarti aplikasi tersebut tidak lagi diluncurkan pada saat restart dan menghilang dari laci aplikasi, tetapi terus menempati ruang penyimpanan. Aplikasi yang dinonaktifkan ini hanya dapat benar-benar dihapus setelah kamu me-root ponselmu.

Beberapa vendor tidak akan membiarkan kamu menghapus Facebook, Twitter, atau jaringan sosial lainnya pada smartphonemu. Hal ini menjengkelkan bagi pengguna yang tidak peduli tentang media sosial, atau mereka yang tidak perlu aplikasi yang mengambil ruang pada perangkat mereka. Lagipula, dalam banyak kasus, situs mobile saja sudah cukup memadai.

Solusinya adalah untuk membeli smartphone dari produsen yang memungkinkan untuk uninstalasi aplikasi bloatware seperti Huawei, atau membeli smartphone yang hanya datang dengan sedikit aplikasi pihak ketiga, seperti Google atau Lenovo.