Saat ini, kebutuhan seseorang akan penggunaan gadget sangatlah besar. Hampir setiap orang tidak bisa lepas dari yang namanya smartphone atau tablet. Maka, mau tak mau penggunaan power bank sebagai alat cadangan daya tidak bisa terhindarkan lagi. Lalu, apakah banyaknya mAh berpengaruh pada kemampuan charge power bank? Amankah power bank bagi gadget kesayangan kita? Bagaimana cara memilih dan membeli power bank yang tepat? Ikuti ulasan lengkapnya berikut ini:
Mengenal dan memahami cara kerja power bank
Sebelum kamu memutuskan untuk membeli power bank, ada baiknya jika kamu terlebih dahulu memahami kegunaan dan cara kerja dari power bank. Banyak orang yang penasaran, apakah power bank dengan kapasitas 8.000 mAh misalnya, mampu mencharge smartphone dengan kapasitas baterai 2.000 mAh sebanyak empat kali?
Kenyataannya adalah, sebagian besar power bank rata-rata memiliki tegangan sebesar 3,7V dan untuk mengisi ulang dibutuhkan sekitar daya 5V. Jadi, bisa dibilang daya bersih yang dimiliki power bank seperti pada kasus diatas adalah 8.000 X 3.7 atau 5 =5.920. Jika kita asumsikan 10-20% daya akan hilang saat proses charging, maka daya bersih yang masih tersisa adalah tinggal sekitar 5.328 mAh saja. Sehingga daya sebesar itu hanya bisa digunakan untuk 2-3 kali charge saja saat smartphone dalam keadaan mati. Jika di-charge dalam keadaan menyala, maka daya yang dibutuhkan akan lebih besar lagi sehingga wajar jika power bank hanya mampu digunakan untuk 1-2 kali charge saja.
Lalu, apa maksud dari tulisan ‘A’ yang tertera dalam kemasan power bank? Kita kan biasa menjumpai tulisan 1A atau 2A? Ampere itu sendiri menggambarkan daya dan waktu yang dibutuhkan untuk men-charge sebuah smartphone. Makin besar jumlah A-nya, maka akan makin cepat pula waktu yang dibutuhkan untuk charging. Namun, ini harus sesuai dengan jumlah daya maksimal dari smartphone itu sendiri. Saat daya smartphone kalian hanya 1A saja, maka maksimal daya yang bisa didapat juga 1A. Untuk itu, disarankan untuk memilih power bank yang sesuai dengan daya yang tertera pada charger bawaan smartphone kalian, agar tidak terjadi drop lifetime yang disebabkan oleh penggunaan power bank karena listrik yang dihasilkan tidak stabil dan sama.
Mengetahui keamanan power bank
Sebenarnya, menggunakan charger bawaan smartphone tetap merupakan pilihan yang terbaik. Kenapa? Karena jika kita membeli power bank yang tidak terjamin kualitasnya dan bukan merupakan produk dari brand ternama, maka ada kemungkinan power bank itu bisa meledak. Untuk itu, sebaiknya pilih power bank yang merupakan produk ternama dan memiliki garansi yang jelas. Jangan terkecoh dengan power bank yang memiliki daya sangat besar dengan harga murah namun memiliki track record yang tidak jelas. Dan ingat, setiap power bank memiliki life cycle yang tidak bisa kita paksakan. Bisa saja power bank tersebut rusak atau kemampuannya menurun drastis saat sudah habis life cycle-nya, sehingga tidak bisa kita paksakan.
Tips membeli power bank
Agar kamu tidak salah pilih dalam membeli power bank, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu jadikan panduan:
- perhatikan nama brand dan track record dari power bank tersebut. Kamu bisa cari info ke teman-teman atau pemilik toko yang sudah lebih berpengalaman.
- perhatikan garansi dari power bank tersebut. Jangan membeli power bank yang tidak menyertakan garansi.
- sesuaikan daya output (tanda A) pada power bank dengan daya dari charger bawaan smartphone kalian.
- jangan mudah tergiur dengan iming-iming harga murah dan kapasitas mAh yang besar dari sebuah power bank.
- beli power bank sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kantong kalian.
- jadilah pembeli yang cerdas dan cermat. Karena tidak semua barang murah itu jelek, dan tidak semua barang mahal menjanjikan kualitas yang terbaik.