≡ Menu

Microsoft Translator Vs Google Translate

Belum lama ini, Microsoft baru saja meluncurkan layanan penerjamah untuk menyaingi Google Translate, Microsoft Translator. Memang sih, Microsoft translator bukanlah layanan penerjemah bahasa pertama yang mencoba menyaingi kedigdayaan Google Translate dalam dunia penerjemahan, namun ini merupakan perangkat lunak terbaru yang benar-benar layak dijadikan lawan setara bagi Google Translate. Mencoba hadir dengan fitur yang berbeda, aplikasi yang juga tersedia untuk pengguna Android dan iOS ini memiliki komponen Android Wear, dimana ini tidak dimiliki oleh para pesaing yang lain. Dan, meski Translator memiliki tampilan yang tampaknya cukup sederhana dan terbatas, namun sebagian besar fitur dasar yang dicakupnya telah layak untuk dijadikan perbandingan yang lebih menyeluruh terhadap Translate milik Google.

Kelebihan dan kekurangan dari Google translate & Microsoft Translator

Untuk itu, kali ini akan kami ulas secara menyeluruh mengenai perbandingan antara Microsoft Translator dengan Google Translate. Manakah yang lebih mumpuni? Simak penjelasannya berikut ini:

Pendekatan yang berbeda

Microsoft Translator, memiliki tampilan antarmuka yang lebih halus. Baik pada layar halaman utama ataupun layar terjemahan, memiliki background buram dan ikon-ikon yang modern. Pada layar terjemahan terbaru dan yang ditandai, begitu pula pada halaman setting, tampilannya lebih sama dengan Material Design. Namun, animasi saat membuka halaman terjemahan suara atau keyboardnya, sangat menarik.

Translator berfokus pada kesederhanaan dan akses yang cepat ke fitur-fitur yang terpenting, tidak seperti Google Translate yang antarmukanya jauh lebih luas dan berlebihan. Bisa dibilang, Microsoft lebih mengedepankan pendekatan grafis sedang Google lebih ke pendekatan fungsional.

Namun bukan berarti kita bisa meremehkan tampilan antarmuka Google Transalate. Meski tanpa layar pembuka dan animasi yang menarik, Google tahu bahwa tujuan utamamu adalah menerjemahkan, sehingga Google memberikan banyak pilihan untuk memudahkan kita yang bisa diakses dari layar utama, dengan hasil terjemahan yang cepat dan efisien.

Serupa, tapi tak sama

Jika dilihat lebih mendalam, baik Microsoft atau Google memiliki pemahaman yang sama pada apa yang diinginkan dalam sebuah aplikasi terjemahan. Kedua aplikasi ini sama-sama menjadikan terjemahan suara dan teks sebagai fitur yang paling mencolok. Dan entah kamu menggunakan Translator atau Translate, saat terjemahannya sudah selesai, maka kamu bisa mendengarkan hasilnya, menyalinnya, menghapusnya, menampilkannya dalam ukuran layar penuh, melihatnya dalam daftar terjemahan terbaru, dan menandainya sebagai favorit.

Dukungan Bahasa

Dalam aspek bahasa, Google lebih perkasa. Translate telah mendukung 90 bahasa untuk terjemahan teks. Dalam hal ini, 40 diantaranya bisa digunakan untuk terjemahan percakapan langsung, dan 26 bisa digunakan untuk moda kamera. Ada juga beberapa dialek bahasa yang berbeda khusus untuk bahasa tertentu ( seperti Arab, China, Inggris, Portugis, dan Spanyol) dalam moda masukan ucapan.

Sebagai perbandingan, Microsoft Translator hanya mendukung 50 bahasa sebagai input teks, namun lebih sedikit dari itu pada terjemahan ucapan. Jadi, meski kamu masih bisa menerjemahkan ke 50 bahasa dalam input ucapan, namun kamu hanya bisa menerjemahkan dari 19 bahasa saja dengan variasi dialek yang terbatas pada bahasa Cina, Inggris, Portugis, dan Spanyol.

Meski dalam sebagian besar kasus, baik itu masalah bahasa atau dialek Google berada diatas, namun ada dua hal dimana Microsoft lebih unggul. Translator mendukung Queretaro Otomi dan Yucatec Maya, dimana keduanya menjadi bahasa daerah di berbagai kawasan di Meksiko dan Belize, sedangkan Google Translate tidak mendukungnya.

Keakuratan

Untuk masing-masing per satu kata, hasil akhirnya selalu tepat menggunakan Translate, karena fitur kamusnya memberimu seluruh terjemahan yang memungkinkan. Untuk kalimat pendek, dalam banyak kasus, kamu mungkin bisa mendapatkan beberapa kata yang bisa digunakan untuk mengetahui maksud intinya, namun baik Translator atau Transalate terkadang memiliki terjemahan yang aneh. Misalnya saja, Microsoft sepertinya lebih memihak terjemahan yang lebih natural, sementara Google terkadang tetap ngotot dengan terjemahan yang sangat literal. Microsoft terkadang juga kebingungan dengan kalimatnya tanpa ada alasan jelas, atau Google akan mencampur adukkan antara bentuk jamak dan bentuk tunggal.

*Lanjutannya, klik page 2 yang ada di bawah