Beberapa saat setelah dirilis, Pokemon Go sempat menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di seluruh dunia. Kepopulerannya bahkan sempat menggeser tren aplikasi Instagram, Twitter, Facebook, BBM dan Whatsapp. Aplikasi yang dikembangkan dari serial kartun televisi ini bahkan pernah menghasilkan keuntungan hingga 26 milyar per hari.
Namun, tampaknya kejayaan Pokemon Go tidak berlangsung lama. Sejak bulan Agustus yang lalu, tren permainan berbasis augmented reality ini tampaknya mulai menurun.
Munculnya permasalahan penghapusan beberapa fitur, kendala server yang overload hingga update yang mengecewakan tampaknya menjadi faktor penyebab game petualangan ini kehilangan penggemarnya. Berikut ini beberapa faktor lainnya yang diklaim menjadi penyebab Pokemon Go mulai kehilangan penggemarnya.
5 Penyebab Pokemon Go Mulai Kehilangan Penggemar
- Developer tidak komunikatif ketika terjadi kendala server
Kejadian seperti kendala server overload yang didiamkan saja selama seminggu tanpa pemberitahuan apapun dari pihak Niantic tentu menyebabkan pengguna game ini kesal.
Padahal jalinan komunikasi yang baik antara pengembang dan pengguna aplikasi merupakan suatu hal penting untuk pengembangan aplikasi di masa mendatang.
Kurang komunikatifnya Niantic terhadap kebutuhan pengguna aplikasinya semenjak perilisan game ini dinilai sebagai salah satu penyebab game ini mulai ditinggalkan penggemarnya.
- Update fitur baru yang kurang memuaskan penggemar
Adanya pembaruan aplikasi biasanya bertujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan menarik pengguna baru bagi aplikasi tersebut. Namun, tampaknya hal ini tidak berlaku bagi pengguna aplikasi Pokemon Go.
Langkah perusahaan pengembang Niantic melakukan pembaruan aplikasi dengan menghilangkan salah satu fitur penting yakni tracking monster tanpa memberi solusi fitur pengganti yang lebih baik justru memicu kekecewaan penggemarnya.