Sebagian dari pengguna aplikasi ini ada yang langsung memberikan review kurang memuaskan di Google Play Store, bahkan di antara mereka ada yang sempat meminta uang kembali.
Seperti yang diketahui, adanya fitur tracking monster membuat permainan ini menjadi menyenangkan karena memudahkan pemain untuk melacak monster di lokasi-lokasi favorit mereka. Ketiadaan fitur ini membuat pemain hanya bisa mengandalkan keberuntungan untuk menemukan monster Pokemon.
Entah apa yang sedang direncanakan oleh Niantic dengan melakukan langkah ini, yang jelas keputusan menghilangkan fitur tracking monster ini benar-benar membuat penggemarnya kecewa.
- Permainan yang monoton
Permainan petualangan di alam nyata seperti Pokemon Go sebenarnya sangat menarik dan cukup seru untuk dimainkan. Tapi, nampaknya keseruan tersebut tidak menjamin penggemarnya akan bertahan untuk memainkannya dalam jangka panjang.
Sulitnya menaikkan level dan jumlah pokemon yang dirasa masih terlalu sedikit tentu memicu kebosanan bagi penggemarnya. Sehingga lama-kelamaan mereka pun mulai meninggalkan permainan ini.
- Banyaknya pemain Pokemon Go yang diblokir
Penghilangan fitur pelacak pokemon tentu semakin menyulitkan pemainnya untuk mencari keberadaan pokemon dan menaikkan level permainannya. Hal ini tentu memicu munculnya berbagai kecurangan yang dilakukan oleh pemainnya.
Banyaknya pengguna yang bermain curang dengan menggunakan aplikasi pelacak pihak ketiga seperti bot, PokeVision, PokeWhere atau GPS Spoofer untuk menaikkan level dengan cepat menjadi penyebab Niantic memblokir akun pemain Pokemon Go secara permanen.
Ketika akun telah diblokir, biasanya pemilik akun tersebut tidak tertarik lagi untuk memainkan game ini. Karena jumlah akun yang diblokir semakin banyak, alhasil kian hari jumlah pemain game Pokemon Go pun berkurang.
- Terdampak Seleksi alam
Semenjak diluncurkan, kepopuleran Pokemon Go telah melampaui game-game favorit seperti Clash of Royale maupun Clash of Clan. Namun, kepopuleran ini pun ada jangka waktunya.
Seiring dengan waktu, game Pokemon Go pun harus mengalami siklus seleksi alam, tersingkirkan oleh game-game baru yang dikemas lebih apik dan lebih menarik. Penggemar yang hanya mengikuti tren pun lama-kelamaan semakin berkurang dan hanya menyisakan pengguna setianya saja.
Sebenarnya hal ini bisa dikatakan hal yang wajar terjadi dan sering dialami oleh game-game lain yang pernah populer sebelumnya. Tidak hanya aplikasi game, aplikasi lain seperti aplikasi pengolah foto juga mengalami siklus seleksi alam.
Itulah 5 hal yang menjadi penyebab Pokemon Go mulai kehilangan penggemarnya akhir-akhir ini.
Hadirnya pembaruan aplikasi yang memenuhi kebutuhan pengguna, memberikan solusi serta menawarkan hal baru tentu menjadi penentu keberlangsungan aplikasi ini di masa depan. Niantic sepertinya harus mengambil langkah ini sesegera mungkin untuk menpertahankan penggemar setianya yang masih tersisa.