Hadirnya ASUS Transformer Pad di kala pasar tablet mulai marak, membawa sentuhan baru di tengah banyaknya tablet yang mengusung desain yang hampir mirip dan monoton. Apalagi, sambutan pasar yang cukup baik terhadap ASUS, membuatnya kian percaya diri dengan jajaran tablet hybrid kreasinya. Ingin tahu hal menarik lain dari tablet besutan ASUS ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini:
Desain & Layar
Transformer Pad tampil kokoh dan solid dengan lapisan metalik, membuatnya terlihat elegan dan berkelas. Seperti halnya namanya, tablet ini disertai dengan keyboard fisik dalam paket penjualan, sehingga bisa dirubah menjadi seperti laptop.
Dengan layar yang berukuran 10â€, menjadikan Transformer Pad sangat nyaman dan lega untuk menikmati berbagai fitur multimedia. Meski sudah menggunakan teknologi IPS LCD dengan resolusi WXGA (1280×800 piksel), namun tampilan gambarnya kurang begitu cemerlang dan kurang tajam akibat tingkat kerapatan pikselnya rendah, hanya ~149 ppi dan kualitas layarnya belum Full HD.
Kinerja
Berbekal prosesor Dual core Intel Atom Clover Trail 64 bit dengan clock speed 1,6 GHz serta ditopang dengan 1GB RAM plus pengolah grafis PowerVR SGX 544MP2, menjadikan kinerja dari Transformer Pad terbilang gesit dan memuaskan. Namun, berhubung kapasitas RAM-nya terbatas, maka pengguna harus memilah-milah terlebih dahulu saat mengisinya dengan beragam aplikasi.
Hasil skor uji kinerja menggunakan AnTuTu juga menunjukkan hasil yang bagus, sebesar 22.535 poin. Sayangnya, daya tahan baterai dari tablet ini yang berkapasitas 19 WH, akan cepat terkuras lantaran tidak ditambahkannya baterai tambahan pada aksesoris keyboardnya, sehingga ketika keyboard dipasang pada tablet, daya tahan baterai akan berkurang drastis.
Kamera
Kamera dari tablet ini kurang bisa diandalkan, karena hanya berupa kamera utama 2MP tanpa adanya LED Flash dan kamera depan hanya VGA. Tak heran jika hasil fotonya pun tidak bisa dibilang bagus disertai munculnya banyak noise, baik itu di dalam ruangan atau di luar ruangan.