Bagi sebagian orang, beralih dari tombol keyboard fisik ke tombol virtual di layar sentuh bukanlah sesuatu yang mudah. Mereka tetap setia menggunakan ponsel dengan papan qwerty fisik, dan tidak mau beralih ke smartphone dengan touch screen yang berlayar lebar. Celah inilah yang coba dimanfaatkan oleh pabrikan asal Kanada, Blackberry dengan masih rajin meluncurkan produk ponsel dengan keyboard fisik. Salah satu seri teranyarnya adalah Blackberry Classic, dengan gaya ‘jadul’ namun memiliki performa yang unggul. Mampukah smartphone ini mampu eksis dan sukses di tengah lautan smartphone Android touch screen saat ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini:
Desain & Layar
Konsep vintage sangat melekat saat pertama kali melihat BB Classic ini. Papan qwertynya mengadopsi bentuk dari BB Bold, namun ditambahi aksen proteksi berupa list disekeliling sisinya, menjadikannya kokoh dan elegan. Meski berpapan qwerty fisik, namun ukuran layarnya yang 3.5 inchi tergolong lebar dan nyaman di mata walau terkena sinar matahari langsung. Beralih ke keyboard, navigasi track padnya sangat mudah digunakan untuk menentukan arah kursor dan scroll menu ke atas dan ke bawah. Tombol alpha numeriknya juga tergolong empuk saat ditekan, dengan jarak antar tombol yang cukup bersela dan papan penampang yang lega.
Kinerja
Walau desainnya ‘jadul’, namun performanya tergolong baik. Dengan bekal prosesor Qualcomm MSM8960 Snapdragon Dual core, berkecepatan 1.5 GHz, didukung 2GB RAM serta GPU Adreno 225, BB Classic mampu melaksanakan berbagai aktivitas dengan lancar, bahkan untuk memainkan game 3D sekalipun. Untuk daya tahan, smartphone dengan baterai berkapasitas 2.515 mAh dan tidak bisa dibongkar (non-removable) ini, memiliki performa yang handal. Classic bisa bertahan hingga 3 hari dalam kondisi standby, dan mampu bertahan hingga satu hari untuk pemakaian yang normal.
Kamera
Classic membenamkan kamera 8 MP pada kamera utama, dan 2MP pada kamera depan. Fitur yang tersedia diantaranya adalah Burst, Time shift, dan Panorama. Hasil jepretan kameranya termasuk lumayan, tidak begitu istimewa, namun juga tak terlalu buruk. Hasilnya akan optimal dalam pemotretan outdoor dengan kondisi pencahayaan yang mencukupi.
Multimedia
Classic memiliki audioa yang mantap. Suara yang disemburkan dari speakernya terdengar bertenaga. Nada rendah, tengah, dan bass bisa mengalun dengan baik dan indah. Mendengarkan musik bisa menjadi hiburan yang mengasyikkan. Yang menarik, Classic menerapkan pola dual input. Kita bisa melakukan berbagai perintah menu dengan kombinasi layar sentuh dan keyboard fisik, sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Namun, ini bisa sedikit membingungkan bagi yang belum terbiasa.
Kesimpulan
Hadir dengan desain vintage nan antik, Blackberry Classic yang dibanderol dengan harga Rp. 5.500.000, bisa menjadi pilihan yang tepat bagi para pecinta ponsel qwerty dengan keyboard fisik. Namun, harga ini tentu masih kelewat tinggi bagi pengguna menengah ke bawah. Selain desain unik, audio yang mantap serta bodi yang kokoh juga menjadi nilai tambah tersendiri. Kekurangannya, terletak pada tampilan antarmuka yang membutuhkan sedikit penyesuaian, karena menggunakan pola dual input. Hasil kameranya pun biasa saja.