Sekarang ini, kebanyakan smartphone atau tablet keluaran terbaru hadir dengan layar sentuh alias touchscreen yang memiliki panel dengan material terkuat dan anti gores seperti halnya Corning Gorilla Glass, Dragon Trail, atau Rhino Shield. Sehingga, membutuhkan waktu yang lama untuk membuat mereka pecah dan rusak. Namun meski begitu, perilaku sembarangan dari si pengguna tidak mustahil bisa membuat touchscreen tetap rusak meski dilindungi oleh lapisan pelindung layar terkuat sekalipun. Disamping itu, masih banyak juga ponsel model lama yang masih belum dilindungi oleh lapisan anti gores ini, terutama ponsel untuk kalangan menengah ke bawah. Jika touch screen rusak, maka kita terpaksa harus menggantinya dengan yang baru atau melakukan flash pada ponsel. Agar layar sentuh ponsel atau tabletmu tidak mudah rusak dan tetap awet, ikuti beberapa tips melindungi touchscreen berikut ini :
Berlakulah secara lembut, gunakan touch screen dengan hati-hati!
Hal ini mungkin sudah tampak jelas, tetapi jangan mentutul ponselmu dengan benda tajam atau memukul-mukulnya agar membuatnya bisa bekerja jika touch screen sudah mulai mengalami lag. Smartphonemu bukanlah seperti TV lamamu. Juga, meskipun kamu mungkin akan lebih bersemangat saat bermain Candy Crush saga, namun jangan terapkan tekanan yang berlebihan pada layar ponsel.
Gunakan Ujung Jari Yang Bersih & Kering
Layar sentuh biasanya sensitif terhadap zat seperti debu, partikel pasir, minyak dan zat berminyak yang lain. Oleh karena itu, hindari menggunakan layar sentuh dengan tangan yang berdebu dan kotor. Selalu gunakan layar sentuh dengan jari bersih. Jangan menyentuh layar dengan tangan basah atau tangan berdebu. Partikel debu dapat menggores layar. Demikian pula, jika Anda menyentuh mereka dengan tangan yang basah, yang akan juga mempengaruhi sensitivitas layar dan mengakibatkan hilangnya sensitivitas. Jika kamu memiliki kuku jari yang panjang, kamu bisa beresiko secara tidak sengaja menyapu kukumu pada layar sentuh dan ini dapat meninggalkan goresan pada layar sentuh. Jadi jaga kukumu tetap pendek atau berhati-hatilah bahwa kamu memiliki kuku jari yang panjang saat mengoperasikan perangkat touchscreen.
Hindari Menyentuh berlebihan dan Tekanan
Jangan menggenggam touchscreen di tanganmu saat memegang telepon. Sebagai efek samping yang buruk, sidik jari dan keringat akan mengurangi visibilitas layar dan butuh untuk sering dibersihkan. Gunakan bagian sisi telepon, sebagai gantinya. Selain itu, hindari menerapkan tekanan yang berlebihan pada layar, yang juga dapat secara permanen merusak layar. Sebuah cara yang umum di mana orang melakukan ini adalah dengan menaruh ponsel di saku belakang celana mereka (sehingga beresiko duduk di atas layar). Saat menggunakan ponsel layar sentuh, jangan menerapkan terlalu banyak tekanan pada layar dan hanya tekan tombolnya secara normal dan ringan.
Cobalah untuk tidak mendapatkan kejutan
Discharge elektrostatik, yang berarti gelombang listrik tiba-tiba yang terjadi antara dua perangkat listrik yang terhubung, akhirnya bisa menyebabkan kerusakan touchscreen. Hal ini dapat terjadi ketika smartphonemu ditempatkan di dekat obyek yang diisolasi (dipendam) ke tanah yang mengalirkan listrik.
Jangan biarkan layar dalam kondisi siaga (idle)
Pernah mendengar istilah screen burn-in? Inilah yang kadang-kadang terjadi ketika kamu membiarkan touchscreen menganggur untuk jumlah waktu yang lebih lama tanpa kita menonaktifkan layar. Apa yang mungkin akan kamu lihat ketika kamu beralih ke sesuatu yang baru adalah afterimage, ghosting atau layar burn-in, semua persyaratan berlaku di sini. Meskipun begitu, salah satu cara terbaik untuk mencegah hal ini terjadi, adalah mengatur kunci layar agar layar mati setelah dalam waktu tertentu di menu pengaturan smartphone atau tablet di bagian bawah fungsi kunci layar (lock screen).