Bagi kebanyakan ponsel Android, para pabrikan biasanya memberikan kita jaminan garansi ponsel untuk jangka waktu satu tahun. Namun, untuk mendapatkan servis gratis, ada beberapa syarat & ketentuan yang harus kamu perhatikan. Salah satu diantaranya adalah mengenai hal-hal yang bisa membatalkan garansi. Banyak panduan tweaking dan hacking Android telah memperingatkanmu bahwa jika kamu meneruskan langkah tersebut maka akan membatalkan garansi ponsel. Diantaranya adalah jika kamu melakukan rooting atau unolck bootloader.
Memang, kita sudah seringkali diperingatkan bahwa jika kita melakukan root atau unlock bootloader akan membatalkan garansi, namun apakah hal tersebut benar-benar akan terjadi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka berikut akan kami ulas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan garansi pada artikel berikut ini ;
Apa yang akan terjadi saat kamu memerlukan servis bergaransi?
Sebagian besar pabrikan sudah menyatakan bahwa mereka hanya akan memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan hardware saja. Misalnya saja, jika kamu memiliki masalah dengan layar yang tidak responsif, atau tombol hardwaremu tidak bisa bekerja dengan baik, maka mereka akan menyetujui dan memperbaiki permasalahannya. Apalagi jika hal tersebut merupakan masalah perangkat yang banyak dikeluhkan para pengguna. Itu jelas merupakan masalah hardware yang bukan disebabkan oleh rooting atau menginstall custom ROM.
Dalam kasus lain, jika masalahnya ponselmu tiba-tiba mati atau tidak mau booting (bootloop), maka pabrikan akan mencoba untuk melakukan pelacakan pada perangkat untuk melihat apakah bootloadermu sudah di unlock. Mereka kemungkinan masih mau memperbaiki perangkat atau menggantinya jika masih dalam masa garansi.
Namun di sisi lain, pabrikan tidak mau turun tangan dengan pengguna yang telah melakukan root pada ponselnya atau telah menginstal custom ROM yang membuat mereka terlibat dalam masalah karena ulah mereka sendiri. Contohnya saja, para teknisi servis tidak akan mau menjawab jika kamu bertanya mengapa beberapa fitur ponsel tidak mau berfungsi saat menggunakan CyanogenMod.
Jika kamu sendiri yang menyebabkan masalahnya, maka kamu tidak beruntung
Namun perlu kamu tahu juga, ada perbedaan mencolok antara cacat hardware yang jelas dengan masalah yang kamu buat sendiri. Jika mereka mencoba untuk melakukan booting pada perangkatmu dan mereka melihat logo sebuah custom ROM sebelum gagal booting, maka ada kemungkinan besar mereka akan memberitahumu bahwa masalah itu terjadi karena ulahmu sendiri.
Ingat, melakukan rooting dan flash ROM pasti datang dengan segala jenis potensi berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar. Karena mungkin saja kamu melakukan flash custom ROM dan tak sengaja menghapus wireless radio, kameranya menjadi tidak berfungsi, atau kamu melakukan sesuatu yang keliru sehingga ponselmu tidak mau booting secara normal. Jadi, jika kamu membawa perangkatmu ke service center dan berharap agar mereka mau memperbaikinya, maka mereka akan angkat tangan dan berkata bahwa itu sudah tidak bisa digaransi lagi karena itu merupakan tanggunganmu sendiri.
Ada juga kemungkinan lain kamu melakukan hal-hal yang bisa merusak ponselmu dengan adanya akses root. Bisa saja kamu melakukan overclock pada prosesor ponselmu agak terlalu berlebihan. Kerusakan seperti itu juga tidak bisa diperbaiki dibawah garansi, begitu juga kerusakan yang disebabkan karena kamu tidak sengaja menceburkan ponselmu ke air atau menjatuhkannya dalam posisi tertelungkup (layar berada dibawah). Intinya, pabrikan hanya mau memperbaiki jika masalahnya itu berkaitan dengan hardware bawaan pabrik, dan masalah tersebut tidak terjadi akibat ulahmu sendiri.
Jika kamu membutuhkan servis, Unroot terlebih dulu perangkatmu
Asalkan kamu tidak menyebabkan masalah hardware serius seperti yang sudah disebutkan diatas, maka kamu masih bisa utnuk mendapatkan servis bergaransi meskipun kamu secara teknis sudah membatalkannya dengan cara me-root ponselmu. La kok bisa? Karena, pada sebagian kasus ada juga pengguna yang masih bisa mendapatkan klaim garansi pada perangkat mereka meski perangkatnya sudah di root, di unlock, atau sudah dipasangi custom ROM.
Jika ponselmu masih tetap berfungsi dengan baik, maka ide bagus jika kamu melakukan Unroot sebelum mengirimnya ke service center untuk perbaikan. Jika kamu menggunakan custom ROM, maka sebaiknya kamu mengembalikannya ke original ROMÂ (stock ROM) dan kunci kembali bootloadernya (relock).
Namun, beberapa perangkat bisa memiliki semacam “Flash counter” yang menjadi terpicu jika kamu pernah membuka bootloader dan melakukan flash custom ROM, dan pabrikan dapat memeriksa hal ini. Mereka kemungkinan besar akan melakukannya jika ponsel memiliki semacam masalah hardware yang kelihatannya hal itu disebabkan oleh modifikasi semacam itu.
Tetapi jika ponselnya memiliki masalah hardware yang jelas-jelas merupakan kesalahan produsen dan terutama jika ponselnya tidak diroot, di unlock, atau diinstal custom ROM, maka mereka seringkali mau memperbaiki masalahnya.